Apa itu Investor?

Apa itu Investor?

Halo Sobat Artapuri! Kali ini mimin akan membagikan artikel tentang “Apa itu Investor?”. Yuk Simak Penjelasannya.

Dalam dunia keuangan, kita kerap kali mendengar kata investor. Nah, sebenarnya apa sih pengertian investor? Investor adalah Penanam Uang atau Modal. Dengan kata lain, Investor adalah Investor adalah setiap orang atau entitas lain yang memberikan modal dengan harapan mendapatkan keuntungan finansial.

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang “Apa Itu Investor”.

1. Tujuan Investasinya

Apa itu Investor

Memang benar bahwa tujuan investor melakukan investasi adalah mendapat keuntungan. Dengan harapan bahwa sang investor bisa mendapat sekian persen keuntungan dari investasi yang sudah dilakukannya.Hal tersebut tentu dapat mewujudkan mimpi investor untuk meraih kebebasan finansial dengan passive income dimana kebutuhan hidup investor bisa terpenuhi melalui investasi yang dilakukannya.

Selain itu, beberapa investor ternyata memiliki maksud lain dalam melakukan investasi. Yakni, mereka ingin melihat usaha investee bisa berkembang dengan investasi yang sudah dilakukan. Kemungkinan lainnya adalah sebagai jaminan bisnis. Dalam hal ini biasanya investor memberikan investasinya kepada supplier, dengan maksud agar supplier bisa terus memasok bahan baku kepada investor.

2. Jangka Waktu Investasinya

Apa itu Investor

Selanjutnya, Investor biasanya sudah mematok jangka waktu untuk mereka melakukan investasi. Karena tujuan utama investor adalah mencari keuntungan, maka sebelumnya mereka sudah menentukan berapa lama hasil dari investasi yang dilakukan akan diambil lagi.

Jika investor menginginkan hasil yang cepat, yaitu dengan waktu kurang dari satu tahun, maka ini disebut investasi jangka pendek. Sedangkan, jika waktu investasi dilakukan dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun disebut investasi jangka menengah.Lalu, jika investor bersedia melakukan investasi dengan waktu lebih dari empat tahun, hal ini disebut investasi jangka panjang.

3. Resiko dari Investasi Tersebut

Apa itu Investor

Ketika melakukan investasi, hal yang paling krusial untuk diperhatikan adalah Resiko. Karena investor mempercayakan uang investasi mereka kepada investee untuk diolah. Nilai dari investasi ini bisa naik dan bisa juga turun. Ketidakpastian ini lah yang berpotensi memberi dampak negatif kepada investor dimana hal ini bisa menimbulkan kerugian jika tidak diperhatikan.

Nah, setelah Sobat membaca Penjelasan tentang Investor, Sobat juga harus mengetahui Apa saja jenis -jenis Investor. Berikut adalah Jenis – jenis Investor.

1. Risk Averse

Investor dengan profil Risk Averse (Konservatif) biasanya menghindari investasi yang memiliki resiko kerugian yang tinggi. Maka dari itu, investor jenis ini lebih memilih produk investasi yang tidak terlalu beresiko meskipun hasil investasi yang nantinya didapat tidak memiliki keuntungan besar.

Contoh investor konservatif adalah investor yang melakukan investasi pada deposito berjangka, emas, surat berharga, atau peer-to-peer lending.

2. Risk Medium

Investor dengan profil RIsk Medium (Moderat) biasanya akan memilih produk investasi yang seimbang dan bisa memberikan keuntungan yang stabil. Produk investasi yang diambil cenderung memiliki resiko yang sedang dengan harapan akan mendapatkan hasil yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil.

Contoh investor moderat adalah investor yang menanamkan investasinya di reksa dana pendapatan tetap atau obligasi.

3. Risk Taker

Sedangkan investor dengan profil Risk Taker (Agresif), mereka merupakan investor yang berani mengambil resiko besar. Investor jenis ini tidak takut akan kehilangan uang investasinya. Karena yang terpenting bagi mereka adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Sehingga produk investasi yang mereka ambil biasanya produk yang memiliki potensi keuntungan yang besar.

Contoh investor agresif adalah investor yang berinvestasi di saham, properti, atau valas.

Dari ketiga jenis investor tersebut, terdapat pola yang terlihat, yaitu produk investasi dengan resiko kerugian yang rendah berkemungkinan untuk memperoleh hasil yang kecil. Sebaliknya, semakin tinggi resiko kerugian dari sebuah produk investasi, maka semakin besar juga keuntungan yang nantinya akan didapat jika berhasil.

Adapun Manfaat menjadi seorang Investor, antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan Aset dan Kekayaan

Seperti yang sudah disebutkan, tujuan utama menjadi investor adalah mendapatkan keuntungan. Keuntungan ini didapat dari suku bunga yang ditawarkan dari berinvestasi atau nilai yang bertambah dari harga awal Sobat membelinya.

2. Melindungi Keuanganmu dari Inflasi

Di Indonesia, perekonomiannya cenderung mengalami inflasi tiap tahunnya. Jika Sobat hanya mengandalkan menabung, nilai uang Sobat justru akan melemah karena terjadinya inflasi ini. Maka, jalan yang mesti Sobat tempuh adalah dengan menjadi investor. Karena nilai uang Sobat akan mengikuti inflasi yang terjadi dan justru bisa meningkat.

3. Memenuhi Kebutuhan di Masa Mendatang

Menjadi investor adalah cara cerdas untuk menabung. Karena uang yang Sobat tanamkan ini nilainya semakin besar seiring dengan banyaknya uang yang terus Sobat investasikan. Sehingga dari banyaknya investasi yang Sobat lakukan, di kemudian hari uang investasi ini bisa Sobat gunakan untuk keperluan kamu.

Nah, itu dia artikel tentang “Apa Itu Investor?”. Gimana menurut Sobat? Tertarik untuk menjadi seorang Investor?

Jangan lupa baca juga

Strategi Meningkatkan Penjualan di Instagram 2020

Strategi Meningkatkan Penjualan di Instagram 2020

Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya, bagaimana cara memanfaatkan Instagram untuk meningkatkan penjualan. Saat ini Instagram telah menjadi salah satu media sosial terbaik untuk social media marketing, Instagram juga digunakan bukan sekedar untuk memposting Foto dan Video saja, melainkan Instagram digunakan untuk meningkatkan penjualan atau bisnis Anda.

Untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari Instagram, Anda tak bisa asal posting gambar atau video saja. Diperlukan strategi jitu agar bisnis Anda bisa menjangkau para pengguna Instagram.

Berikut 5 strategi yang harus Anda perhatikan untuk meningkatkan penjualan di Instagram :

1. Gunakan konten yang bertema

Walaupun Anda jualan produk di Instagram, dengan memperhatikan konten yang relevan pastinya audiens tidak akan bosan untuk terus stalking feed instagram Anda, bayangkan yang setiap harinya hanya upload produk saja tidak ada konten kreatif didalamnya, pasti terkesan membosankan. Dengan menggunakan konten kreatif justru akan lebih cepat untuk meningkatkan brand awareness Anda.

2. Ubah menjadi Instagram Business

Strategi Penjualan Instagram

Dengan merubah Instagram pribadi menjadi instagram bisnis, tentunya akan membuat akun anda terlihat lebih professional. Selain itu, akun Instagram bisnis (Instagram for Business) juga mempunyai beberapa fitur yang tidak ada di akun Instagram pribadi. Beberapa di antaranya adalah Anda bisa membuat Instagram Ads serta Anda juga bisa mengakses Insights. Insights ini merupakan fitur yang berguna untuk menganalisis dan memberikan statistik mengenai akun Anda.

3. Manfaatkan fitur yang ada di Instagram

Strategi Penjualan Instagram

Tidak cukup untuk posting di feed saja, Anda juga harus memanfaatkan fitur yang ada di instagram Stories atau di IGTV. Tujuannya agar calon konsumen mengetahui keaktifan akun Anda. Dan jangan lupa juga gunakan Hashtag yang sesuai dengan postingan Anda.

4. Posting Setiap hari di waktu yang tepat

Strategi Penjualan Instagram

Pengguna yang sukses di Instagram adalah pengguna yang aktif setiap hari. Postinglah minimal sehari sekali untuk memaksimalkan jangkauan produkmu lebih baik dan akan dipandang baik pula di mata mesin instagram untuk kedepannya, karena nanti instagram biasanya hanya memilih akun” aktif untuk ditampilkan di hasil pencarian setiap orang yang mencari hal yang terkait dengan apa yang kita jual.

5. Promosikan Postingan lewat Instagram Ads atau Influencer

Strategi Penjualan Instagram

Promosi tidak hanya pada Instagram Ads saja, Jika ada anggaran lebih atau mempunyai planning kedepan lebih jauh, Silahkan cari akun” instagram yang mempunyai follower banyak dan sesuai dengan target pasar yang Anda bidik, hubungi mereka untuk mau mempromosikan produk kita dengan bayaran yang Anda tawarkan pada setiap promosinya, percayalah, karena ini adalah salah satu cara efektif lebih cepat agar akun instagram dan produk yang kita jual di instagram bisa lebih cepat dikenal secara luas.

Marketing Campaign Untuk Bisnis Yang Perlu Anda Ketahui

Marketing Campaign Untuk Bisnis Yang Perlu Anda Ketahui

Marketing Campaign

Apa itu marketing campaign? Mungkin sebagian besar dari kalian belum mengetetahuinya. Pada blog kali ini, kita akan membahas tentang apa itu campaign marketing yang tentunya perlu untuk Anda ketahui.

Marketing campaign merupakan salah satu cara dalam mempromosikan suatu produk atau jasa melalui berbagai macam media yang tidak sama misalnya televisi, Koran, radio, social media, atau platform online lainnya.
Adanya campaign ini diharapkan bisa mendekatkan produk yang Anda buat dengan pelanggan atau konsumen. Dengan kata lain adanya campaign marketing ini bisa meningkatkan citra atau keunggulan akan suatu produk yang sedang Anda jadikan bisnis. Perencanaan yang dilakukan saat menjalankan campaign harus dilakukan secara sadar selain itu pegambilan keputusan juga dilakukan secara sadar.

Tujuan Campaign Untuk Bisnis

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai marketing campaign, Anda perlu memahami terlebih dahulu bahwa ada tahapan-tahapan yang akan dilalui audiens sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Sebagai gambaran, Anda bisa melihat tahapan penjualan melalui marketing conversion funnel, sebagai berikut:

1.) Branding

Saat Anda menjalankan suatu bisnis yang berupa produk atau jasa maka Anda sangat membutuhkan sebuah brand atau merk sehingga mudah untuk dikenali di masyarakat. Saat menjalankan marketing campaign maka brand atau merk yang Anda buat akan menjadi lebih populer dan dikenal di masyarakat. Karena tujuan dari adanya marketing campaign adalah meningkatan citra dari brand yang Anda buat. Agar bisa sukses, perhatikan aspek brand recognition dan brand awareness.

Contoh, ketika Anda ingin mencari minuman air mineral kemasan, kemungkinan besar Anda akan menyebut “Aqua”, bahkan sekalipun minuman kemasan tersebut memiliki merk atau brand yang lain Anda tetap menyebutnya bahwa itu adalah “Aqua botol” atau “Aqua gelas”, padahal kita tahu bahwa Aqua adalah sebuah brand. Inilah yang disebut dengan brand recognition. Sedangkan brand awareness bekerja dengan cara membentuk ikatan antara brand Anda dengan audiens, dan memastikan agar audiens sadar bahwa produk Anda lah solusi terbaik dari masalah yang mereka hadapi.

2.) Leads

Setelah Anda berhasil di tahap brand, langkah selanjutnya adalah menggiring audiens potensial untuk mengenali produk Anda lebih jauh lagi, dan pada akhirnya mendarat di website Anda. Pastikan bahwa di dalam website Anda itu ada informasi produk dengan jelas serta kalau bisa sertakan video demo produk dan lain sebagainya. Lakukan cara apapun dalam mempromosikan produk dengan menarik dan akhirnya konsumen membeli produk Anda.

3.) Sales

marketing campaign

Sales disini diartikan sebagai banyaknya penjualan yang telah dilakukan, saat leads meningkat maka sales juga akan meningkat. Saat leads sudah percaya akan produk yang Anda jual maka manfaatkan dengan sabaik mungkin dan jangan sampai membuat mereka kecewa. Dengan sampainya Anda pada tahap ini, berarti audiens Anda percaya bahwa produk Anda sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan bisa menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi.

4.) Loyalty

marketing campaign

Ketika brand yang Anda jual sudah mencapai tahap loyalty bukan berarti tugas Anda sudah selesai. Tahap selanjutnya yaitu mempertahankan atau meningkatkan brand yang sudah Anda buat. Bagaimanapun seiring berjalannya waktu kebutuhan sudah berbeda dan kita harus mengikuti keinginan konsumen. Saat pelanggan sudah percaya akan produk yang kita jual maka tugas kita adalah menjaga kepercayaan mereka dengan menjual produk yang berkualitas. Jika konsumen tadi enggan untuk melakukan pembelian ulang, itu artinya ada sesuatu yang salah dengan produk atau pun layanan yang Anda berikan.

marketing campaign

Jika kondisi ini terjadi, tentu reputasi brand Anda-lah yang dipertaruhkan. Terlebih, di zaman yang serba digital ini, konsumen akan dengan mudahnya membagikan pengalaman buruknya saat menggunakan produk Anda ke media sosial pribadinya. Maka dari itu, selain menjaga kualitas produk, Anda juga perlu menjaga hubungan baik dengan konsumen Anda.

Untuk dapat menjalankan campaign marketing pada bisnis anda, Anda sangat memerlukan website untuk dapat mengarahkan calon pembeli melihat produk-produk yang Anda jual. Selain itu Anda juga perlu meningkatkan kualitas konten yang Anda paparkan didalam website Anda agar memanjakan mata para calon pembeli yang mengunjungi website Anda untuk melihat produk-produk yang Anda jual. Hal ini bisa membantu meningkatkan campaign Anda menuju sales. Jangan lupa juga untuk mengkombinasikan dengan social media management agar Anda mendapatkan perubahan yang lebih baik dalam menjalankan bisnis.

Perbedaan Sales dan Marketing Yang Wajib Diketahui

Perbedaan Sales dan Marketing Yang Wajib Diketahui

Sales dan Marketing seringkali dianggap suatu jenis pekerjaan yang sama. Tidak hanya dari sisi pencari kerja, bahkan beberapa perusahaan pun kerap kali mencampuradukkan fungsi keduanya. Meskipun sales dan marketing sama sama memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan, tapi tetap ada perbedaan fokus kerja pada keduanya. Yuk simak beberapa perbedaan mendasar antara sales dan marketing.

1.) Proses Kerja

perbedaan sales dan marketing

Sales

Sales kerap kali menjalankan tugasnya dengan mendatangi langsung customer ke lokasi, atau menguhubungi via telphone, chat, website atau yang lainnya. Bahkan sales juga bisa melakukan pertemuan dengan calon customer di suatu pertemuan luar guna membina hubungan dengan customer.

Marketing

Agar sales dapat menjalankan tugasnya untuk menjual produk, maka marketing hadir dibelakang sales untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan saat akan melakukan visit ke customer. Dan setelah produk terjual ke customer, maka selanjutnya tim marketinglah yang menjaga hubungan baik agar customer menjadi pelanggan tetap.

2.) Ruang Lingkup Pekerjaan

perbedaan sales dan marketing

Sales

Ruang lingkup sales bersifat jangka pendek, artinya sales hanya meyakinkan customer dan calon customer untuk terus merasakan efek produk yang dijual serta terus mendengarkan kebutuhan customer.

Marketing

Sedangkan marketing pekerjaannya bersifat jangka panjang, dimana tim marketing harus bisa menjaga hubungan baik dengan customer ataupun vendor yang terkait dengan pemasaran produk.

3.) Aktivitas dan Goal

perbedaan sales dan marketing

Sales

Sales memilki goals untuk menjaga hubungan baik dengan customer sampai pada menemukan kesepakatan kerja. Aktivitas sales bisa dibilang adalah yang berurusan langsung dengan customer, bahkan tidak menutup kemungkinan sales dituntut langsung untuk dapat beramah tamah dengan customer secara langsung.

Marketing

Jika sales memiliki goals untuk mendapatkan kesepakatan kerja atau penjualan produk, maka tim marketing berperan untuk memastikan bahwa produk yang akan dijual benar-benar memiliki kualitas yang baik. Aktivitas marketing bisa dibilang lebih cenderung berada pada belakang layar, segala persiapan yang dibutuhkan tim sales untuk menjual produk menjadi tanggung jawab tim marketing.

Ketika sales berfokus pada strategi untuk mendapatkan revenue secara langsung, maka marketing fokus pada strategi dan informasi agar branding produk atau jasa perusahaan sampai pada target. Sehingga produk atau jasa yang ditawarkan dapat bertahan lama dan layak bersaing di pasaran.

Konvensional Marketing VS Digital Marketing

Konvensional Marketing VS Digital Marketing

Hallo para pengusaha.
Gimana penjualan hari ini? Mudah-mudahan ramai pembeli yah.
Buat Anda yang merasa penjulannya belum sesuai dengan ekspetasi, mungkin teknik marketing yang Anda terapkan belum maksimal. Ada dua nih yang akan dibahas pada artikel kali ini, konvensional marketing vs digital marketing. Coba disimak yuk! siapa tau bisa merubah pergerakan bisnis Anda.

Konvensional Marketing VS Digital Marketing
Apa itu marketing? Anda bisa cek selengkapnya tentang marketing di Perbedaan Sales dan Marketing.
Lalu apa yang membedakan konvensional marketing dan digital marketing? Seperti namanya, bahwa pemasaran konvensional adalah cara umum yang dilakukan secara langsung, sedangkan pemasaran digital sudah mengikuti jaman modern yang mana proses marketing sudah terbalut dengan teknologi dan internet.

Konvensional Marketing
Pada konvensional marketing kita pasti tahu beberapa hal yang bisa diterapkan, berikut ini adalah beberapa contoh penerapan konvensional marketing.

1.) Brosur / Flyers

Cara membuat calon pembeli mengetahui produk apa yang kita jual adalah dengan membagikan brosur yang berisikan informasi tentang produk kita, cara ini memang kerap kali digunakan oleh para pengusaha. Biasanya dibagikan dipinggir jalan, atau di koridor mall, atau di event tertentu oleh para salesman dan untuk para calon pembeli yang berlewatan. Cara ini cukup ampuh, tapi perlu kita sadari juga terkadang orang yang menerima brosur sedang tidak mencari produk yang kita jual, sehingga brosur yang diterima bisa saja hanya menjadi lipatan dalam saku atau bahkan tergeletak disembarang tempat. Bisa jadi biaya yang dikeluarkan untuk pencetakkan brosur jadi tidak efisien, karena akan jadi sia-sia jika tidak tepat sasaran.

2.) Kartu Nama

Menggunakan kartu nama adalah salah satu dari beberapa contoh penerapan konvensional marketing, biasanya di terdapat dua halaman kartu nama yang yang mana tertera data diri si pemilik usaha yang tercantum nomor handphone, email, alamat dsb. Dan di salah satu bagiannya terdapat beberapa pilihan produk yang dijual. Kartu nama lebih mudah disimpan oleh si calon pembeli daripada brosur/flyers.

3.) Stiker

Cara yang satu ini juga biasa dilakukan dalam metode konvensional, membuat stiker tentang brand atau produk Anda yang kemudian dibagikan ke orang-orang. Membuat orang yang melihat stiker Anda akan teringat dan tertanam dibenaknya bahwa jika ingin mendapatkan produk tersebut pasti Andalah yang akan mereka cari.

4.) Seminar

Mengumpulkan banyak orang dan juga memberikan materi secara softsell maupun hardsell merupakan hal yang cukup bagus dilakukan, karena yang akan datang dan mendengarkan informasi dari Anda adalah orang-orang yang memang tertarik dengan produk Anda. Sehingga sudah menjadi kategori customer warm bagi setiap audiens yang datang ke seminar Anda.

5.) Spanduk / Billboard

Sebuah gambar berisikan informasi yang dicetak dengan ukuran besar dan dipasang di jalan-jalan sehingga setiap orang yang lewat akan melihat isi dari informasi yang tertuang di dalam spanduk tersebut.

Lalu bagaimana dengan digital marketing? Berikut ini adalah beberapa dari semua contoh yang ada untuk metode marketing secara digital.

1.) Facebook Ads

Konsep beriklan pada facebook atau instagram sudah memiliki feature yang sangat baik. Anda dapat mengekolompokkan usia dari target target pemasaran Anda, wilayah target, bahkan dapat mengkelompokkan juga target dengan interest yang relevan dengan produk yang akan Anda jual. Selain itu Anda juga memperoleh database calon pembeli seperti nomor hp, email dsb yang mana ini adalah aset berharga Anda.

2.) Promosi endorse

konvensional marketing vs digital marketing

Kini banyak influencer yang mengisnpirasi banyak orang, terkadang apa yang dikonsumsi, pakaian apa yang digunakan, dan aktivitas apa yang sedang dilakukan selalu diikuti oleh para penggemarnya. Hal ini berpeluang jika kita endorse influencer tersebut untuk memporomosikan produk kita di akun social medianya. Maka para penggemarnya pun akan mengikuti dan bisa membeli produk kita.

3.) Google Ads

konvensional marketing vs digital marketing

Tau kan mesin pencari raksasa yang satu ini? ya, setiap orang yang ingin mencari sesuatu maka akan lari ke google. Kita pun bisa beriklan di google, manakala orang mencari sesuatu dengan keyword yang mendekati dengan produk kita. Maka iklan kita akan muncul di halaman pertama google. Semakin ampuh karena orang membuka google memang untuk mencari sesuatu yang ingin mereka ketahui.

4.) Landing Page

konvensional marketing vs digital marketing

Landing page adalah website sederhana yang hanya terdiri dari 1 halaman dan merupakan toko Anda yang berupa digital. Artinya untuk dapat mengakses ke toko Anda orang-orang perlu menjelajahi dunia internet telebih dahulu. Di era saat ini, sudah separuh lebih penduduk bumi gemar dan rajin menjelajahi dunia internet. Jangan sampai Anda tidak memiliki toko di dunia maya yahh hehe

5.) Email marketing

konvensional marketing vs digital marketing

Dengan menggunakan email kita pun dapat melakukan broadcast tentang produk yang kita jual, ini berkaitan dengan facebook ads yang mana setelah kita beriklan dan mendapatkan database berupa email, kita dapat memanfaatkan email tersebut untuk dijadikan media promosi / broadcast.

Itulah perbedaan dari Konvensional Marketing VS Digital Marketing, kira-kira kalian menerapkan konsep yang mana nih? Baik konvensional ataupun digital jika kita berusaha dengan keras dan rajin, pasti akan mendapatkan hasil yang baik juga. Tapi ga ada salahnya jika Anda ingin mencoba untuk memasarkan produk secara digital, kalian bisa gunakan jasa PT. Artapuri Digital Mediatama yang selalu fokus dalam perkembangan bidang Digital Marketing.

Pengaruh iklan untuk meningkatkan penjualan

Pengaruh iklan untuk meningkatkan penjualan

Sudahkah Anda beriklan untuk produk-produk jualan Anda? Jika belum, maka Anda perlu mengetahui pengaruh iklan untuk mengingkatkan penjualan nih. Simak yuk lengkapnya!

Iklan sangat berpengaruh untuk mengantarkan calon pembeli menuju toko Anda untuk melihat apa saja produk yang Anda jual, sehingga produk kita diketahui oleh calon pembeli. Lalu apa saja sih poin-poin yang perlu kita perhatikan jika ingin mulai beriklan? Berikut ulasannya.

1.) Facebook Ads

Pengaruh iklan untuk penjualan

Tau kan raksasa social media yang satu ini? Ya, Facebook sudah sangat lama berdiri dan sudah melekat dengan keseharian orang-orang di belahan dunia manapun. Hampir setiap orang yang bermain social media pasti memiliki akun facebook. Beriklan menggunakan facebook ads berpeluang besar agar produk Anda dapat dilihat oleh banyak orang, terlebih lagi pada facebook ads terdapat feature yang dapat memfokuskan iklan Anda pada kategori-kategori tertentu, misalnya Anda hanya ingin mengelompokkan orang-orang yang melihat iklan anda pada rentang usia tertentu, pada lokasi tertentu, bahkan ketertarikan akan hal-hal yang berkaitan dengan produk Anda. Facebook ads sudah sejauh itu dapat mengiklankan suatu produk.

2.) Instagram ads

Pengaruh iklan untuk penjualan

Tak jauh berbeda dengan facebook ads, instagram pun memiliki banyak user yang menjadi penggunanya. Selain melalui instagram ads, di instagram juga ramai sekali promosi iklan dengan endorsmen. Memanfaatkan ketenaran seorang public figure dengan mengiklankan produk Anda itu akan membuat semakin banyak orang mengetahui produk yang Anda jual.

3.) Google ads

pentingnya iklan

Perlu diketahui bahwasannya google ads memiliki suatu hal yang berbeda dengan facebook atau instagram ads. Pada facebook dan instagram ads orang-orang aktif didalamnya untuk bersosialisasi, dan tidak terfokus pada pencarian barang. Lain hal dengan google ads, kebanyakan orang akan menggunakan google untuk dapat mengetahui atau mencari sesuatu yang ingin dicari. Artinya tidak lagi ada maksud lain selain mencari tau sesuatu pada google, yang mana jika kita beriklan di google ads sudah pasti hanya orang-orang aktif yang memang mencari tau akan suatu hal. Lebih terfokus, lebih terkerucut, dan lebih efisien jika Anda beriklan di google ads. Tapi bukan berarti facebook dan instagram ads juga bisa diabaikan, karena pengguna kedua sosmed besar itu sudah sangat banyak sekali.

Selain ketiga platform diatas, perlu diketahui juga bahwa iklan sangat berguna untuk memperluas market.

Pengaruh iklan untuk penjualan

Artinya Anda dapat menjual produk Anda tidak hanya di lingkungan sekitar Anda tinggal saja, tapi juga bisa secara nasional bahkan bisa menjual ke luar negeri.

Hindari berfikir bahwa dengan budget iklan yang kita keluarkan maka kita akan menghasilkan profit yang lebih besar saat itu juga. Memang benar, tapi tidak untuk jangka pendek. Iklan adalah investasi jangka panjang, karena iklan yang kita buat haruslah memiliki kriteria yang sangat bagus untuk dapat mengenai sasaran. Artinya ada 3 tipe customer yang perlu diketahui bagi para penggiat usaha, agar produk yang kita iklankan dapat tepat mengenai sasaran.

Sudah tau kan pengaruh iklan untuk penjualan produk Anda? So, tunggu apa lagi? Yuk beriklan!

3 tipe customer yang perlu diketahui bagi para penggiat usaha

3 tipe customer yang perlu diketahui bagi para penggiat usaha

Bagi para pengusaha, mengenalkan produk ke banyak calon customer merupakan hal yang wajib dilakukan. Karena pepatah bilang tak kenal maka tak order hehe
Udah tau belum kalau ada 3 tipe customer yang perlu diketahui nih bagi para penggiat usaha, kali ini kami menyimpulkan kedalam tipe cold, warm, dan hot. Apa aja sih cold, warm, dan hot itu? Simak info lengkapnya yuk!

1.) Cold

Dalam bahasa inggris memang arti dari cold adalah dingin, tapi bukan itu maksudnya. Kita sebut calon pembeli ini sebagai tipe yang cold karna dia termasuk ke dalam kategori yang belum mengetahui seluk beluk tentang produk apa yang Anda jual. Artinya jangankan untuk membuat dia membeli, untuk mengetahui tentang produk kita pun belum tentu.

3 tipe customer

Memang perlu efort lebih bagi pada pengusaha untuk dapat membuat tipe cold ini membeli produk kita, pertama kita harus memberikan edukasi terlebih dahulu kepada calon pembeli yang cold ini. Belum lagi harus tau kapan waktu yang tepat untuk memberikan edukasi produk tersebut, karena bagi para calon pembeli yang cold ini dia masih belum terpikir sama sekali untuk mendapatkan produk kita. Cara paling ampuh adalah dengan mengiklankan produk kita dengan copywriting yg detail, sehingga calon pembeli yang bertipe cold ini dapat mengetahui dan mempelajari tentang produk kita dan merubah mereka ke dalam tipe calon pembeli yang warm.

2.) Warm

3 tipe customer

Warm adalah tahapan dimana setelah calon pembeli melewati cold. Artinya calon pembeli sudah mengetahui dan ingin membeli produk kita, hanya saja mungkin masih sedikit ragu. Disinilah Anda bisa mulai meyakinkan customer dengan kelebihan kelebihan yang didapat oleh calon pembeli warm jika membeli produk tersebut dari anda. Lain hal dengan cold, dimana anda perlu mengedukasi lebih dalam agar setidaknya si calon pembeli tahu kegunaan, manfaat, atau khasiat dari produk yang kita jual. Lalu bagaimana dengan yang hot? Lanjut…

3.) Hot

3 tipe customer

Inilah tipe yang tidak lebih sulit untuk dijadikan pembeli daripada tipe cold dan warm. Karena untuk tipe hot ini kami asumsikan bahwa pembeli sudah pernah menggunakan produk kita atau setidaknya sudah pernah membeli produk sejenis di tempat lain. Cara meraih calon pembeli dengan tipe hot ini adalah bisa dengan perbandingan harga. Biasanya ketika si calon sudah pernah membeli produk sejenis dari tempat lain, maka mereka akan mencari perbandingan harga atau paling tidak keuntungan-keuntungan lain seperti potongan harga untuk akhirnya dapat membeli produk sejenis ke Anda. Dan bagi pembeli yang sudah sampai melakukan repeat orde ke Anda, kita bisa anggap dialah tipe very hot. Pertahankan dengan pelayanan terbaik dan jadikan tipe very hot sebagai teman Anda. Karena dengan loyality, kepuasan dan pertemanan tentu saja akan membuat customer kita menjadi langganan tetap sekalipun ada harga yang menjual produk sejenis dibawah harga jual Anda.

3 tipe customer

Sudah tau kan 3 tipe customer yang perlu diketahui bagi para penggiat usaha itu apa saja? Nah untuk dapat memudahkan anda mengupgrade calon pembeli dari cold menjadi hot, salah satu caranya adalah dengan iklan. Karena informasi di dalam iklan dapat tersampaikan dengan tepat dan akurat kepada para calon pembeli terlebih yang bertipe cold.

Namun perlu diperhatikan juga bahwa ada formula yang tepat dan akurat untuk ke 3 tipe customer tersebut agar iklan kita menjadi tepat sasaran. Dibutuhkan analisa usia calon pembeli, lokasi calon pembeli, kesukaan, kebiasaan dsb. Copy writing yang tepat juga harus menjadi kunci utama agar tidak salah sasaran. Lalu bagaimana caranya agar iklan kita menjadi tepat sasaran dan tidak sia sia? Base on experience serta profesionalisme kerja berlandaskan badan hukum, kami PT. Artapuri Digital Mediatama siap membantu Anda dalam mengiklankan produk Anda agar tepat sasaran.